Jantho, JBA – Jajaran ASN Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar torehkan prestasi membanggakan setelah Tgk Furqan MA , salah seorang penyuluh agama Islam yang bertugas di KUA Kecamatan Darul Imarah, berhasil meraih gelar doktor (S3) dalam sidang terbuka bidang ilmu dakwah dan komunikasi Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, Medan, senin 15 september 2025.
Putra asli Gampong Baet Lampuot Sibreh yang lahir pada 15 September 1987 ini, sukses mempertahankan disertasinya di depan majelis pimpinan sidang yang di ketuai Prof DR Nurhahayati MAg (Rektor UINSU).
Tgk Furqan mengkaji tentang “Gaya Komunikasi Jamaah Tabligh dalam Mengatasi Hate Speech”. Dalam penelitiannya, Tgk Furqan mengungkap bahwa Jamaah Tabligh (JT) menggunakan pendekatan komunikasi Islami berupa qaulan makrufan (perkataan baik), qaulan layyinan (perkataan lemah lembut), dan qaulan karima (perkataan mulia).
Menurutnya, strategi komunikasi ini membuat dakwah Jamaah Tabligh dapat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat di Aceh Besar, meskipun tantangan sosial dan budaya cukup besar. “Kedekatan Jamaah Tabligh dengan alim ulama, serta kemampuan mereka merangkul tokoh masyarakat lokal, menjadi faktor penting dalam mereduksi hate speech yang selama ini diarahkan kepada mereka,” jelasnya. Ia menambahkan, meski JT kerap dicaci karena dianggap tidak relevan dengan perkembangan zaman, khususnya dari gaya berpakaian dan metode dakwah dari rumah ke rumah maupun melalui bayan, pendekatan yang santun membuat mereka tetap eksis dan diterima.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Besar, H. Saifuddin, SE, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian akademik salah satu penyuluhnya. “Ini merupakan kebanggaan bagi kita semua. Semoga keberhasilan Tgk Furqan menjadi inspirasi bagi ASN lainnya untuk terus meningkatkan kualitas diri, demi kemajuan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan umat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Aceh Besar, Khalid Wardana, SAg MSi menuturkan bahwa saat ini sudah ada dua orang penyuluh agama di Aceh Besar yang berhasil menyelesaikan studi doktoral. “Selain itu, sejumlah penyuluh dan penghulu juga sedang menempuh pendidikan S2 dan S3. Capaian ini tentu akan semakin memperkuat kontribusi ASN Kemenag dalam memberikan pelayanan dan pembinaan kehidupan keagamaan masyarakat,” katanya. Pihaknya terus mendorong tenaga ASN untuk melanjutkan jenjang studi dan tidak pernah berhenti untuk menuntut ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas intelektual.
Selain bertugas sebagai penyuluh agama di KUA Kecamatan Darul Imarah, Tgk Furqan juga dikenal aktif sebagai dai, pengurus PC Nahdlatul Ulama Aceh Besar, serta pengajar di berbagai lembaga pendidikan dan perguruan tinggi. Ia merupakan putra dari pasangan almarhum Abubakar dan Adian, petani sederhana asal Baet Lampuot, yang sejak kecil telah menanamkan nilai-nilai keislaman dan kerja keras.*