Banda Aceh, JBA – Ketua Umum Partai Perjuangan Aceh (PPA), Prof. Adjunct Dr. Marniati, M.Kes, turun langsung ke lokasi kebakaran di Gampong Ateuk Pahlawan, Banda Aceh, untuk menyerahkan bantuan kepada para korban yang terdampak musibah tersebut. Kehadiran Dr. Marniati merupakan bentuk kepedulian PPA terhadap masyarakat yang sedang mengalami cobaan berat.
Dalam kunjungannya, Dr. Marniati didampingi oleh Ibu PKK, Ibu Kepala Dusun setempat, Pembina PPA Dedi Zefrizal, S.T., Sekretaris Jenderal PPA T. Rayuan Sukma, Wakil Sekretaris Jenderal Musri Idris, S.E., M.Si., serta sejumlah pengurus PPA lainnya. Kehadiran mereka disambut hangat oleh warga yang tengah berjuang untuk bangkit dari musibah.
Bantuan yang disalurkan PPA mencakup berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, mi instan, gula, minyak goreng, dan telur. Selain itu, PPA juga memberikan perlengkapan lain, termasuk kasur, kompor, tabung gas, serta pakaian bagi para korban. “Kami ingin memastikan para korban mendapatkan bantuan yang layak dan tidak merasa sendiri dalam menghadapi musibah ini,” ujar Dr. Marniati.
Selain bantuan kebutuhan dasar, PPA juga menyalurkan lampu tenaga surya yang diberikan oleh Pembina PPA sekaligus CEO PT Deztron Indonesia, Dedi Zefrizal. Lampu tenaga surya ini menjadi solusi bagi warga yang masih mengalami pemadaman listrik akibat kebakaran. “Kami berharap bantuan ini dapat membantu warga untuk tetap memiliki penerangan di malam hari,” ujar Dedi.
Dr. Marniati menegaskan bahwa PPA memiliki komitmen kuat untuk terus hadir bagi masyarakat dalam berbagai situasi, termasuk saat bencana. “Partai Perjuangan Aceh bukan hanya hadir dalam dunia politik, tetapi juga ingin berkontribusi secara nyata dalam membantu masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPA, T. Rayuan Sukma, menekankan bahwa kepedulian terhadap masyarakat akan selalu menjadi prioritas PPA. “Kami tidak hanya membantu saat bencana, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial lainnya, seperti pemasangan lampu tenaga surya di masjid-masjid di seluruh Aceh,” ujarnya.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis lalu sekitar pukul 15.15 WIB menghanguskan 19 rumah kopel dan berdampak pada 80 warga dari 38 kepala keluarga (KK). Saat ini, para korban terpaksa mengungsi di Balai Pengajian Darul Mutaallimin dan Kantor Keuchik setempat sambil menunggu bantuan lebih lanjut.
Dengan adanya bantuan dari PPA, diharapkan para korban dapat segera bangkit dan mendapatkan kembali kehidupan yang lebih baik. Dr. Marniati juga mengajak masyarakat dan pihak lainnya untuk ikut berkontribusi dalam membantu korban kebakaran agar mereka bisa segera pulih dari musibah ini.