Banda Aceh, JBA – Prodi Ilmu Politik UIN Ar-Raniry menggelar stadium general bertajuk Persimpangan Identitas: Menggali Interseksionalitas dalam Isu Gender dan Keadilan Sosial di Aceh. Acara ini menghadirkan Dessy Setiawaty dari Yayasan Kesehatan Perempuan Indonesia (YKPI) dan Bayu Satria dari Youth ID, di Banda Aceh, 14 November 2024.
Stadium general ini memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana berbagai identitas sosial seperti gender, kelas, dan etnisitas saling berinteraksi dan memengaruhi pengalaman ketidakadilan sosial di Aceh.
Dessy Setiawaty membuka sesi dengan membahas konsep interseksionalitas dalam konteks gender. Ia menyoroti bagaimana perempuan Aceh sering menghadapi hambatan ganda, baik karena patriarki maupun dinamika lokal seperti norma budaya yang kaku.
Dessy juga mengangkat pentingnya inklusivitas dalam kebijakan sosial untuk memastikan tidak ada kelompok yang terpinggirkan, terutama perempuan dengan latar belakang marginal.
Bayu Satria melanjutkan diskusi dengan menyoroti peran pemuda dalam memperjuangkan keadilan sosial. Ia menekankan bahwa pemuda Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan.
Bayu menggarisbawahi perlunya pendekatan interseksional dalam aktivisme pemuda, dengan mempertimbangkan beragam identitas yang dimiliki oleh setiap individu, termasuk orientasi seksual, kemampuan fisik, dan status ekonomi.
Sesi tanya jawab memperkaya diskusi dengan berbagai perspektif dari peserta. Banyak mahasiswa yang menyoroti tantangan implementasi interseksionalitas dalam kebijakan lokal, terutama di tengah resistensi sosial.
Dessy dan Bayu memberikan jawaban yang mendalam, menegaskan bahwa perubahan harus dimulai dari kesadaran individu dan kolektif serta mendorong dialog lintas kelompok.
Secara keseluruhan, stadium general ini berhasil membangkitkan kesadaran akan pentingnya interseksionalitas dalam upaya mencapai keadilan sosial.
Kolaborasi antara YKPI dan Youth ID memberikan perspektif yang komprehensif, dan acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk membangun gerakan yang lebih inklusif di Aceh.