Kuala Simpang, Jaringanberitaaceh.com | Serumpun Musara adalah organisasi yang pada umumnya terdiri dari masyarakat Gayo bagian hulu yang sudah lama terbentuk. Persatuan serta persaudaraan mereka sangat solid dan kuat. Organisasi yang saat ini diketuai oleh Nazaruddin Gayo ini memiliki puluhan ribu anggota yang tersebar dari hulu hingga hilir.
Nazaruddin Gayo meminta kepada Pemerintah baik pusat, provinsi, dan kabupaten agar segera membagun jalur alternatif lain untuk akses jalan ke pemukiman mereka, yaitu jalur darat, Sabtu, 26 Oktober 2024.
Jalur darat yang harus segera di bangun antar kabupaten, kecamatan dan desa yaitu dari Desa Kaloy Kabupaten Aceh tamiang sampai Desa Lesten Kecamatan Pinding Kabupaten Gayo Lues. Dari blok 8 Desa Babo sampai Desa Melidi Kecamatan Simpang Jernih. Dari Desa Batu Sumbang sampai Desa Tampor Bor Kecamatan Simpang jernih. Dari Desa Pante Kera sampai Desa Bedari Rantau panjang Kabupaten Aceh Timur.
Nazaruddin Gayo atau yang sering di panggil dengan sebutan Yoga sebagai Ketua Umum Organisasi Serumpun Musara mengatakan, jalur yang dilalui dari Desa Babo ke Desa Melidi beresiko tinggi karena hingga saat ini hanya ada satu jalan yang bisa dilalui yaitu jalan dengan menggunakan perahu (Bot).
“Masyarakat yang mudik dan hilir untuk membawa hasil perkebunan dan belanja kebutuhan sehari-hari dari mulai Desa Babo ke Desa Melidi cuma ada satu jalur yaitu jalur air,” ucap Yoga.
Ia menjelaskan, jalur air sangatlah berbahaya karena apabila saat banjir, perahu kesulitan saat melintas karena dikelilingi batu besar dan derasnya arus .
“Sudah banyak merenggut nyawa manusia karena sering terjadi perahu ataupun sampan yang mereka tumpangi karam saat melintasi daerah batu katak. Daerah itu sangat extrem karena dikanan kiri tikungan sungai ada batu besar serta airnya deras dan berputar sangat kencang,” ujarnya.
Selanjutnya, Yoga mengingatkan, masyarakat kami sudah lama menderita dengan kondisi seperti ini tolong agar Pemerintahan Pusat, Provinsi dan Kabupaten bisa segera membangun infrastruktur jalur darat secepatnya agar kami masyarakat dapat merasakan dan menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya.
“Sudah banyak janji janji baik itu dari Eksekutif maupun Legistatif baik di tingkat Provinsi maupun Kabupten yang akan membangun jalan daerah kami ini, namun sampai saat ini belum juga di bangun,” papar Yoga, penuh harapan.
Ketua Organisasi Serumpun Musara menambahkan, masyarakat tamiang hulu meminta kepada pemerintah supaya terbukalah hati dan mata para pemimpin agar bisa melihat dan merasakan kesedihan dan kesusahan masyarakat didaerah kami yang terpencil ini.
“Kepada siapa lagi kami mengadu dan berharap, kalau bukan kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan sebagai payung pelindung bagi nasib dan masa depan Serumpun Musara, baik dari segi infrastruktur jalan, fasilitas kesehatan(Puskemas) yang jauh, serta pendidikan yang layak agar dapat diperhatikan oleh pemerintah,” ungkapnya. (SM)