Banda Aceh, JBA – Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah DPD Gerindra Aceh, Nasrul Sufi menerima pendaftaran calon Bupati Nagan Raya, Zulfikar Sawang, di Sekretariat Gerindra Aceh, Sabtu, 1 Juni 2024.
Nasrul Sufi menyebutkan pengalaman dan organisasi Zulfikar Sawang cukup luar biasa, bahkan tercatat sebagai tim pengacara Prabowo-Gibran.
“Untuk Nagan Raya ada tiga calon dan ini calon terakhir yang mendaftar. Hingga sekarang jumlah pendaftar calon kepala daerah sudah 65 orang se-Aceh. Ini bukti Gerindra makin diminati,” ucap Nasrul Sufi.
Siapa yang terpilih, tegas Nasrul Sufi, akan ditentukan oleh DPP Gerindra. Semua memang ingin mendapatkan rekom Prabowo Subianto. Itu sebab dirinya tidak berani rekom dan ini menjadi ranah DPP Gerindra.
“Tapi saya akan rayu DPP Gerindra untuk merekom Zulfikar Sawang sebagai calon bupati Nagan Raya. Mudah-mudahan terpilih dan direkom oleh Pak Prabowo,” katanya.
Yang paling penting, tegas Nasrul Sufi, bisa jadi Zulfikar Sawang akan dipanggil DPP Gerindra dan bisa jadi tidak. Dalam waktu tidak lama lagi berkas akan dibawa ke Jakarta. Jika terpilih, tetaplah bekerja sama dengan DPC, DPD, dan DPP Gerindra.
Ia mengingatkan bahwa anggaran daerah berat untuk membangun Nagan Raya. Tapi ia yakin karena presiden dari Gerindra, program pusat bisa dibawa ke Nagan Raya. Harapannya, program kerja nanti tetap relevan dengan visi dan misi Prabowo-Gibran
Awalnya, ucap Nasrul Sufi, pihak tim penjaringan ingin melakukan survei tiga calon di Nagan Raya, siapa yang paling diminati masyarakat dan pontensi menang. Namun rencana survei ini batal karena butuh banyak dana. Ini tentu memberatkan.
“Jadi kami tiadakan survei dan langsung membawa dokumen calon bupati ke Jakarta nanti,” katanya.
Nasrul Sufi menyebutkan jika tidak terpilih, kiranya persahabatan tidak terputus dan tetap bersambung agar sama-sama berkontribusi untuk daerah. Pertemanan yang selama ini terajut harus terus terbina.
“Kita siap selalu kerja keras hingga Gerindra memenangkan pertarungan 2024,” tutupnya.
Calon Bupati Nagan Raya, Zulfikar Sawang mengatakan pesona alam yang luar biasa di Nagan Raya sangat potensial dikembangkan sebagai objek pariwisata. Pariwisata memiliki multi efek bagi masyarakat setempat seperti tumbuhnya UMKM, sehingga peredaran uang di kawasan Nagan Raya makin tinggi.
“Ini mimpi saya. Tidak apa kita bermimpi, karena mimpi itu tidak perlu bayar,” katanya.
Menurutnya, perlu digitalisasi dalam tubuh pemerintahan. Digitalisasi itu sederhana dan murah. Jadi teknologi akan sangat efektif dan efisien bagi tata kelola pemerintahan. Teknologi juga bisa memangkas anggaran sehingga dana yang lebih bisa dimanfaatkan untuk program lainnya demi kepentingan masyarakat.
Zulfikar Sawang menjelaskan sekarang banyak persoalan dan kendala di Nagan Raya yang harus diselesaikan. Namun ia memberikan solusi atas masalah itu dengan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berlandaskan syariat Islam.
“Jadi tidak perlu takut dengan syariat Islam,” tegasnya.
Selain itu, Zulfikar Sawang ingin meningkatan kompetensi abdi sipil negara (ASN) dalam penerapan informasi berbasis teknologi.
“Saya juga ingin mewujudkan SDM berdaya saing,” ucapnya.
Sisi lain, katanya, perlu mengembangkan sumber daya alam (SDA) untuk dikelola demi peningkatan ekonomi masyarakat, sekaligus mengembangkan ekonomi berbasis kearifan lokal.
“Fokus utama saya adalah pemberdayaan sumber daya manusia melalui sekolah dan training, agar mampu mengelola SDA dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi,” pungkas Zulfikar.
Menurut Zulfikar Sawang tidak ada alasan tidak punya SDM, putra daerah harus dilatih supaya mampu olah SDA. Perusahaan atau instansi terkait harus melakukan training sehingga bisa melahirkan tenaga kerja sesuai kebutuhan.