Banda Aceh, JBA – Direktur Lembaga Tahfiz Tahsin dan Tafsir Quran (LT3Q) Elmas’udy Indonesia, Abi Irhamullah Alhafiz SPdI MA membuka secara nasional Program Daurah Tahfizh Nasional (DTN) Ramadhan, di Masjid Jamik Syuhada, Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Senin, 12 Maret 2024.
Abi Irhamullah mengatakan jumlah peserta daurah 350 orang, dengan kategori karantina dan non karantina. Tahun 2024 ada penambahan lokasi kegitan, sebab ada permintaan masyarakat yang menginginkan anaknya ikut DTN di lokasi dekat tempat tinggal.
“Alhamdulillah permintaan ini kita penuhi sebagai bentuk kepedulian pada generasi, seperti di Lambaro, Indrapuri, dan Montasik,” ucap Pembina Gerakan Pemuda Subuh (GPS) ini.
Harapannya ke depan, daurah seperti ini tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan, tapi pada bulan lainnya. Sehingga masjid-masjid di Aceh hidup dengan kegiatan Alquran, serta bisa menghilangkan buta huruf Alquran di kalangan anak-anak dan remaja Aceh.
“Hastag kali ini ‘pantang pulang sebelum khatam’. Targetnya hafal 2 juz dalam 20 hari,” ucapnya.
Ketua panitia, Heri Surahman berharap peserta istikamah dan sungguh-sunguh mengikuti program ini, guna menjadi generasi qurani dan andalan orang tua, serta bangsa.
“Tiada ilmu yang diperoleh tanpa menekuni dan sungguh mempelajarinya,” katanya.
Heri menyebutkan titik pelaksanaan program DTN ada di 20 masjid di Banda Aceh dan Aceh Besar. Sisanya 10 masjid berada di lokasi berbeda seperti di Sabang, Aceh Barat, Aceh Selatan, Aceh Tengah, Aceh Barat Daya dan Pidie.
Wakil Ketua Komisi II DPRK Banda Aceh, Ustaz Tuanku Muhammad SPdI MAg mengatakan banyak pelajar lain yang tidur di rumah masing-masing dan enggan menghadiri majelis-majelis ilmu selama Ramadhan.
“Alhamdulillah yang hadir hari ini sangat antusias dan mereka adalah anak-anak yang beruntung. Semoga semuanya menjadi penghafal quran sejati,” tutup mantan koordintor program Elmas’udy Indonesia ini.
Sementara Ketua Badan Kemakmuran Masjid (BKM) Masjid Jamik Syuhada, Dr Ir Basri A Bakar mengatakan atas nama BKM Syuhada Lamgugob mengapresiasi panitia kegiatan daurah tahfiz yang memilih Masjid Syuhada sebagai salah satu tempat pelaksanaan.
Ia berharap kepada para peserta daurah agar dapat mengikuti program ini dengan serius dan sungguh. Karena generasi Aceh ke depan harus unggul di bidang teknologi dan ilmu agama. Maka perlu persiapan yang sungguh-sungguh dari orang tua dan pemerintah Aceh.
Dalam sesi pembukaan DTN, diisi dengan kajian Alquran oleh Syaikh Baha Aldeen Lutfi Hamdan Muhaisen, yang berasal dari Palestina.