Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Ketua Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Aceh, Dr Mulia Rahman SPdI MA merasa miris dengan adanya rencana tawuran remaja di Kota Banda Aceh pada 30 Juli 2023, di seputaran jembatan Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala.
Kumpulan pemuda tersebut juga menggunakan senjata tajam yang sangat berbahaya.
“Alhamdulillah, rencana tawuran berhasil diredam Kepolisian Kota Banda Aceh dan apresiasi untuk Polresta Banda Aceh karena bergerak cepat. Biasanya, kasus seperti ini terjadi di kota-kota besar di luar Aceh, namun ironisnya penyakit ini mulai terjangkit di Aceh,” kata tokoh muda Aceh ini.
Menyahuti mulai adanya timbul bibit tawuran yang kali ini terjadi di serambi mekah dan khawatir akan tersebar di seluruh Aceh, maka Mulia Rahman meminta kepada orang tua untuk memastikan anak-anaknya berada dimana dan bergaul dengan siapa dalam kesehariannya.
“Anak adalah amanah yang Allah titipkan pada para orang tua yang akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat,” tegas aktifis kemasjidan tersebut.
Mulia Rahman juga meminta serius kepada seluruh pemerintah ditingkat gampong agar menghidupkan budaya “Pageu Gampong” dalam mengawal adik-adik remaja, walau mereka bukan anak-anak kita, tapi mereka generasi masa depan gampong, dan kiranya seluruh keuchik agar menjadikan masjid sentral pembinaan adik-adik remaja, melalui aktifitas remaja masjid.
“Adakan pelatihan dan pembinaan generasi remaja di tingkat gampong. BKPRMI selaku organisasi remaja masjid nasional yang ada di Aceh siap membantu mengawal pembinaan tersebut,” kata alumni Lemhanas RI ini.
Ketua BKPRMI Aceh mengajak semua pihak serius mengawal pelaksanaan syariat Islam di Aceh, dan juga menjaga generasi muda Aceh agar terhindar dari langkah-langkah kehidupan yang salah. Nantinya yang akan dirugikan adalah generasi muda dan Provinsi Aceh selaku negeri bersyariat.