Menyusul beredarnya video santri asal Simeulue yang mengaku dianiaya di salah satu pesantren di Montasik, Aceh Besar, tiba-tiba beredar pula respons dari pihak pesantren menanggapi video yang sedang viral tersebut. Informasi ini diteruskan oleh Bardan Sahidi, anggota DPR Aceh, Rabu pagi, 31 Agustus 2022. Begini kutipan lengkapnya.
Assalamualiakum ww.
Segala musibah sdh ditakdirkan oleh Allah swt cuma caranya beda-beda. Saya (penulis WA ini) sdh konfirmasi ke Pimpinan Pesantren di Montasik, info yang saya dapatkan:
- Kejadian seperti ini hanya ini yang terjadi satu kali.
- Awalnya pihak piket pesantren malam tersebut sudah mengintruksi kepada semua santri jam 11 harus tidur semua, ternyata santri M (yang kena musibah) belum tidur dan pergi ke kamar lain dengan membawa ular plastik mainan dan dilemparkan ke santri A, si santri A lempar ke B dan terakhir sampai ke si C (yang pukul M), santri C tanyak siapa yang lempar ular ini mereka jawab santri M, terus si C pergi ke kamar M dan memukulnya (sebagaimana yang ditanyangkan dalam video tersebut).
Ternyata santri C sangat bertanggungjawab atas kejadian tersebut dan dia suruh kepada santri M untuk melapor kepada ustaz dan dia akan bertanggungjawab.
Kemudian santri dibawa ke Puskesmas setempat dan dirujuk ke Rumah Sakit Satelit di Indrapuri.
Pada saat yang sama pihak pesantren sedang merancang acara perdamaian dan mengobati santri M serta akan memanggil kedua orang tua santri tersebut.
Namun tanpa konfirmasi lebih dahulu ke pihak pesantren, pihak (Perawat) rumah sakit Satelit Indrapuri sudah buat video dan diviralkan.
Itu info sementara yang saya terima dari pihak pesantren di Montasik. Semoga dengan penjelasan ini semua pihak dan siapa saja yang telah melihat video ini bisa memakluminya. Mohon tidak menambah atau membuat kesimpulan yang tidak ada sumbernya.