Percepat penegerian, Pemkab Aceh Besar dan Kemenag tinjau lahan MTs Seulimeum dan Lampaku
Jantho, Jaringanberitaaceh.com – Dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) handal dan peningkatan kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar dan Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jumat 20 Mei 2022 melakukan kunjungan ke Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) di Kecamatan Kuta Cot Glie dan Seulimeum, dalam rangka verifikasi dan validasi untuk proses hibah tanah.
Tim dipimpin Asisten Administrasi Umum Pemkab Aceh Besar, Jamaluddin SSos MM, yang didampingi anggota tim, Kadis PUPR Syahrial Amanullah ST, Kadis Pertanahan Alyadi SPi MM dan Kabid Aset BPKD Ridwan SE bersama staf.
Di komplek kedua madrasah itu, tim disambut Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Aceh Besar yang diwakili Kasubbag Tata Usaha, H Khalid Wardana SAg MSi, Camat Seulimeum Hasanuddin SAg, Kepala MTsS Seulimeum Yuliana SPdI, Kepala MTsS Lampaku Drs Rusli dan tokoh masyarakat dari dua kecamatan tersebut.
Menurut H Khalid Wardana, pihaknya telah mengajukan permohonan pada Bupati Aceh Besar untuk membantu hibah tanah terhadap beberapa MTsS yang status lahannya aset Pemkab, namun telah lama berdiri sarana pendidikan dan kegiatan belajar mendapat dukungan masyarakat.
Bupati Aceh Besar menyahuti permohonan ini, sehingga menugaskan tim verifikasi data.
“Hari ini dilakukan, tanah MTsS Lampaku dengan luas 4003 M2 dan tanah MTsS Seulimeum luasnya 1611 M2,” jelasnya.
Sebelumnya, empat bulan lalu telah dilakukan verifikasi dan peninjauan tanah MTsS Fauzul Kabir Kota Jantho, yang luasnya 12.350 M2.
Lebih lanjut, menurut Khalid Wardana, yang secara intens terus membangun komunikasi dengan tim Pemkab, pihak Kankemenag Aceh Besar berharap proses hibah dan berita acara serah terima tanah untuk madrasah dan kantor urusan agama (KUA) dapat dituntaskan sebelum berakhirnya masa pemerintahan Bupati Ir Mawardi Ali dan Wabup Tgk Husaini A Wahab.
“Mudah-mudahan menjadi amal ibadah dan kado terindah pada akhir masa jabatan. Dengan adanya hibah tanah ini, maka akan mempercepat proses penegerian madrasah swasta terutama tiga kecamatan di wilayah timur Aceh Besar yaitu Kota Jantho, Seulimeum dan Kuta Cot Glie,” ungkapnya.
Bahkan ketiga wilayah tersebut sampai saat ini tidak memiliki lembaga pendidikan keagamaan yang berstatus negeri untuk jenjang Tsanawiyah (MTs) dan Aliyah (MA), termasuk di Kota Jantho sebagai ibukota kabupaten.
Tokoh masyarakat Seulimeum H Yusri Insya SPd dan Ir Irfan menjelaskan sejak digagas pendirian MTs swasta sepuluh tahun lalu, masyarakat sangat antusias membantu dan mendukung keberadaan madrasah.
Saat ini, siswanya lebih 200 orang sehingga membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama Pemkab Aceh Besar dan Kemenag untuk mewujudkan status madrasah swasta menjadi madrasah negeri.
Dengan penuh harap, mereka menginginkan adanya peningkatan sarana dan fasilitas pendidikan maksimal untuk mewujudkan kualitas pendidikan. Saat ini, para siswa harus pindah ruang belajar, bahkan gedung kewedanan Seulimeum yang selama ini dimamfaatkan untuk ruang belajar akan dialih fungsikan secara sepihak kepada kantor perbankan, sehingga mengakibatkan kekurangan ruang belajar.